Skip to main content

Menginstall RedHat Enterprise Linux 64 Rasa Centos Pada IBM X-Serries

Mas Bro dan Mbak Sis, semenjak Redhat meninggalkan arena gratisan (tapi bukan gratis sesungguhnya), masuk ke arena berbayar, saat ini kita jadi kesulitan untuk menginstall RedHat.  Sulit? He he he... nggak juga ding!  Karena, begitu si topi merah ini jadi berbayar, ada sekumpulan orang baik yang kemudian justeru mengembangkan CEntOS alias Community Enterprise OS yang dibikin make bumbu-bumbu RedHat.  Ingat, meskipun berbayar RedHat itu tetap Open Source. Jadi source nya inilah yang digunakan sama orang-orang baik itu untuk membuat CEntOS. Tentunya juga udah ditambah bumbu-bumbu sesuai selera mereka.  Cuma yang pasti tidak akan merusak kekuatan RedHat-nya.  Bahkan mungkin bisa lebih ca'em. Eh ca'em...! Jadul ya? He he he...

OK, untuk base installnya sekarang kita tetap make RedHat EL 64bit.  Kenapa? Ya, karena kita make mesinnya juga IBM.  Maksud saya tuh, saya make X-Serries. Pastinya X3560 M3.  Jadi lebih afdol make RedHat.  O, ya.. kalo banyak punya hard disk, saran saya gak usah dibikin RAID.  Enter malah tembak-tembakan.... ha ha ha ha.... Bukan, entar jadi lemodd! Dalam instalasi saya, saya menggunakan 3 hard disk ( 500GB x 3).  Tapi yang saya libatkan dalam installasi awal cuma 500GB dengan menggunakan layout default yang disarankan sama RedHat.  Namun setelah terinstall saya tambahkan 2 hardisk yang tersisa sebagai 1 volume group sendiri mount ke "/opt" dengan xfs filesystem mounted dengan parameter noatime. Automount saat booting. Dengan begini, kita mempunyai setidaknya 1TB volume. Hmmm..... besar juga ya?

Setelah Redhat EL terinstall, selanjutnya kita singkirkan default yum repo file nya, dan kita tambahkan yum repo baru yang mengambil dari repo CEntOS dalam negeri.
Nah line berikut adalah isi repo file nya.

Nama File: /etc/yum.repos.d/centos-base.repo

# CentOS-Base.repo
# http://kambing.ui.ac.id/centos/6.5/
# /etc/yum.repos.d/CentOS-Base.repo

[SCL]
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/SCL/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6

[CentOSPlus]
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/centosplus/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6

[Contrib]
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/contrib/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6

[Extras]
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/extras/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6

[Fasttrack]
name=CentOS
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/fasttrack/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6

[OS]
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/os/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6

[Updates]
name=CentOS
baseurl=http://kambing.ui.ac.id/centos/6/updates/x86_64/
enabled=1
gpgcheck=1
gpgkey=http://kambing.ui.ac.id/centos/RPM-GPG-KEY-CentOS-6


Kemudian untuk mendapatkan repo EPEL (Extra Package for Enterprise Linux) kita jalankan perintah ini.

root@komputer:~$wget http://dl.fedoraproject.org/pub/epel/6/x86_64/epel-release-6-8.noarch.rpm
root@komputer:~$rpm -ihv epel-release-6-8.noarch.rpm

Dan, karena saya adalah penggemar webmin, maka repo ini juga perlu ditambahkan.

Filename: /etc/yum.repos.d/webmin.repo

[Webmin]
name=Webmin Distribution Neutral
#baseurl=http://download.webmin.com/download/yum
mirrorlist=http://download.webmin.com/download/yum/mirrorlist
enabled=1

Tapi ingat kalo dah nambahin repo webmin kuda ngejalanin ini:

root@komputer:~$wget http://www.webmin.com/jcameron-key.asc
root@komputer:~$rpm --import jcameron-key.asc

Nah kalo udah siap, jalankan ini:

root@komputer:~$yum update
[
output tidak ditampilkan di blog ini......
]



OK RedHat Enterprise Linux rasa CEntOS sudah siap!!!!

Popular posts from this blog

Awal Perjalanan

Jalan di dusun Pedhudutan pagi ini masih sangat sepi. Meskipun adzan Shubuh telah berkumandang, dan jama’ah Shubuh telah kembali dari langgar, namun aktifitas penduduk masih belum terlihat bergeliat. Hanya beberapa penduduk yang terlihat telah mendahului pergi ke pasar menjemput pagi. Menjemput rezeki pagi ini. Wadasputih, lintasan pegunungan yang melingkupi dusun Pohkumbang, masih nampak hitam di ujung timur seakan mencanda mentari agar tetap dalam peraduannya meski semburat tangan sinarnya telah menggapai awan yang masih malas-malasan di atas sana. Padepokan Gagak Wulung, pagi ini, terasa sangat sepi. Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada suara cantrik mengalunkan pesan-pesan ilahi, maupun yang gladen, olah kanuragan. Bahkan dapur-dapur padepokan yang biasanya diisi oleh para simbok, istri-istri cantrik senior maupun para cantrik perempuan, pagi ini sepi. Hanya ada sedikit sisa asap pedhangan bekas menanak nasi tadi, sebelum subuhan. Semua cantrik berkumpul di depan pendo...

Analisis Interaktif Kerentanan PHP

Dasbor Analisis Kerentanan PHP 2025 Analisis Interaktif Kerentanan PHP CVE-2025-1735 (pgsql) & CVE-2025-6491 (SOAP) CVE-2025-1735 CVE-2025-6491 Ringkasan CVE-2025-1735: Ekstensi `pgsql` Kerentanan ini berasal dari penanganan kesalahan yang tidak memadai dalam ekstensi PostgreSQL PHP, yang berpotensi menyebabkan Injeksi SQL dan Penolakan Layanan (DoS). Bagian ini memvisualisasikan data kunci untuk memahami risikonya. Detail Kerentanan ...

Niken Landjar Sekar Kenongo

Model: Naziyah Mahmood Credit: ada-arts13 "Ndhuk, lihat, perhatikan, pikirkan dan berundinglah dengan hati dan akal sehatmu. Semua ajar yang pernah Bopo berikan sudah cukup untukmu mengambil keputusan yang terbaik!" Niken Landjar Sekar Kenongo, putri kesayangan Ki Ageng Gagak Pergola dengan takzim mendengar petuah boponya. Dara cantik berkerudung hitam yang duduk berhadapan dengan Ki Ageng berujar, "Inggih Bopo! Saya akan selalu mengingat sedoyo pawiyatan kang sampun dipun wedhar déning Bopo. Benjang, enjang-enjang, dalem badhe miwiti lampah, perjalanan yang sangat jauh Bopo. Padepokan Nyi Ajar Nismara  sungguh teramat jauh, berat hati dalem untuk memulai perjalanan ini. Berat hati dalem meninggalkan bopo meski para cantrik di padhepokan ini akan selalu bersama bopo. Nyuwun pangestunipun bopo agar yang akan saya mulai besok akan bisa saya jalani dengan selamat!" Ki Ageng Gagak Pergola menarik nafas panjang. Ingatannya kembali ke masa lalu ketika anak pe...