Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Religi

Bincang Ringan, Misi Kristen dan Dakwah Islam (I)

Dalam sebuah diskusi dengan santri saya mengajukan pertanyaan, "Bolehkah orang Kristen menyiarkan agamanya ke orang Islam ?" Serentak mereka menjawab "Tidak boleh". Kemudian saya mengajukan pertanyaan susulan, "Rekan-rekan santri senang tidak, kalau ada orang yang masuk Islam karena didakwahi oleh Koh Hany," dan secara serempak juga mereka menjawab "Tentu senang ustadz." Kontan saya timpali, lha kok nggak adil, orang Kristen nggak boleh menyiarkan agama ke umat Islam, sementara umat Islam boleh mendakwahi orang Kristen. Saya jadi ingat kutipan dari Syaikh Ali Mahfuzh, guru besar Ilmu Da'wah wal Irsyad, Anggota Majelis Ulama dan Pembina Ilmu Dakwah pada Universitas Al Azhar dalam bukunya Widji Saksono, Mengislamkan Jawa, terbitan Mizan tahun 1995. "Barangsiapa memperhatikan dengan seksama, tahulah ia bahwa sesungguhnya dakwah kepada Allah itu adalah sendi kehidupan suatu agama, pangkal syi'ar suatu kepercayaan. Syahdan pad...

Anakku Belum Saatnya Mati

Oleh: John Bon Bowie “Ummi….Ummi…dede Luthfi…Ummi…dede Luthfi…….kecebul empang!” terbata-bata Chairi, bocah berusia 4 tahun itu, melapor pada ibunya yang tengah mengikuti pengajian, Kamis (16/4/2009). Spontan, Sri Wahyuni, ibu 3 anak yang dipanggil Ummi tadi, loncat dan berlari sekuat tenaga ke arah empang dimaksud. Demikian pula para guru Yayasan Kebon Maen Bocah Bogor dan Ustadz Ojo Sujono, serentak berhamburan keluar kelas. Masya Allah, Sri Wahyuni melihat anak bungsunya, Muhammad Ibrahim Luthfi (2) sudah tengkurap mengambang di kolam lele. Ia rupanya ‘’lolos’’ dari pengawasan orang dewasa, lalu masuk ke kolam kecil sedalam hampir satu meter yang tak berpagar sempurna. Tanpa pikir panjang, Wahyuni terjun ke empang dan meraih tubuh anaknya yang sudah membiru kaku. Foto Ilustrasi Tak ayal, suasana pengajian yang semula khusyu berubah riuh dengan tangis dan jerit panik para guru yang semuanya perempuan. “Bagaimana ini? Bagaimana ini. Segera ke rumah sakit?” Ustadz Ojo Sujon...

Tentang Orang-Orang Munafik

Courtesy of Youtube Orang munafik dari kalangan umat Islam dan ahli kitab (yahudi dan nasrani) itu ternyata bersaudara seakidah. Pantas saja mereka siap membela sampai mati Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk menyusahkan kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. (Qs Al Hasyr: 11) Terkait larangan menjadikan orang yahudi dan nasrani sbg pemimpin pd QS Al Maaidah: 51, pada ayat selanjutnya dapat dilihat respon mereka. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." (Al Maaidah: 52) Dalam tafsirnya d...

Cintai Indonesia Tidak Apa Adanya

CINTAI INDONESIA TIDAK APA ADANYA Apa boleh buat, kita telanjur mendapat sejumlah julukan yang memalukan dan memilukan. Misalnya Louis Kraar (1988) yang mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi "bangsa terbelakang" dan "halaman belakang" (back yard) di kawasan Pacific Rims; ‘’Soft state’’ alias negara lembek, menurut Gunnar Myrdal. Lalu ‘’cleptocrasi’’ atau ‘’vampire state’’ (negara drakula). Sebuah majalah asing menyebut ‘’envelope culture’’ di Indonesia. Bahkan kita pun menerima ramalan atau predikat sebagai ‘’negara gagal’’ alias failed state (Jared Diamond, 2005; Foreign Policy, 2008). Namun, sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, kita harus menjadi bangsa yang ‘’ajaib’’. Seperti dikatakan Nabi Muhammad SAW, “SungguhCINTAI INDONESIA TIDAK APA ADANYA Apa boleh buat, kita telanjur mendapat sejumlah julukan yang memalukan dan memilukan. Misalnya Louis Kraar (1988) yang mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi "bangsa terbelakang" dan "halaman be...

Arti Cinta Rasul

Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik  bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan  (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS Al Ahzaab: 21). Kita sedang berada bulan Rabi’ul Awwal 1437 H yang sering disebut bulan maulid, bulan dimana Rasulullah SAW dilahirkan. Apa yang biasanya dilakukan kebanyakan kaum muslimin? Biasanya maulidan, baca syair maulid Barjanzi maupun al Habsyi, tabligh akbar dsb. Terlepas dari polemik boleh atau tidak merayakan maulid ini, yang lebih utama bagi kita adalah menghidupkan kembali sunnah-sunnah yang barangkali selama ini terabaikan. Misalnya sholat berjama’ah di masjid, menyambung silaturrahim dan mempelajari makna Al Quran agar bisa mengamalkannya. Dalam hadits sahih riwayat Ahmad disebutkan bahwa Hisyam bin ‘Amir berkata: Saya bertanya kepada ‘Aisyah r.a. “ Wahai ummul mukminin, kabarkanlah kepadaku tentang akhlaq Rasulullah SAW ”. ‘Aisyah menjawab, “ Akhlaq Nabi SAW adalah...

Walau Hanya Sebutir

Puluhan Redaktur Ekonomi dan Bisnis media massa Grup Jawa Pos tercekat. Bibir mereka terkatup rapat. Wajah pias merona merah. Jurnalis-jurnalis senior itu merasa sungguh malu. Tak jauh dari mereka ngrumpi usai makan siang, seseorang tengah duduk di lantai sambil makan dengan asyiknya. Tak lama, tandaslah nasi berkuah dalam kotak itu, yang merupakan sisa makan seorang redaktur. Bukan, yang membuat para redaktur bungkam bukan lantaran ia seorang pengemis atau pemulung, melainkan Dahlan Iskan! Ya, pemakan nasi sisa itu adalah The Big Boss atau CEO Jawa Pos Group. Peristiwa itu terjadi di sela lokakarya di Pendopo Jawa Pos di Karah Agung Surabaya tahun 1996.Saat itu Dahlan Iskan tak menjelaskan apapun tentang aksinya memakan nasi buangan anak buah. Namun, kita dapat merasa, bahwa Dahlan hendak berpesan agar kita jangan menyia-nyiakan makanan, apalagi makanan pokok seperti nasi. Lihatlah sekarang. Sejak medio Februari 2015, harga beras melonjak naik sampai 30%. Harga beras ku...

AGAR LELE KOYA HALAL DIMAKAN

Suatu ketika, Dr Anton Apriyantono bermaksud makan siang di sebuah warung makan. Ia memesan nasi pecel lele, yang lelenya masih fresh from the pond. ''Saya sudah membayangkan sedapnya makan pecel lele segar. Namun, begitu dimakan, si lele ternyata berasa kotoran manusia,'' kenang Mantan Menteri Pertanian itu. Maka, buyarlah selera makan Pak Anton. Lele yang beraroma dan berasa tinja, semasa hidupnya dibesarkan dengan pakan berupa kotoran manusia atau binatang. Di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunungsindur, Bogor, misalnya, masih banyak warga yang memelihara lele di empang pembuangan tinja di belakang atau samping rumahnya. Disebutnya lele koya. Di kolam kecil pengganti septic tank itu, lele koya berfungsi untuk mendaur-ulang feces manusia. Dengan demikian, empang tidak cepat penuh tinja, mengurangi bau yang menguar, dan lelenya pun bisa dijual. Tentu saja harga jual lele koya tak setinggi lele liar atau yang dibesarkan dengan pakan pelet. Ikan Lele Sejatinya, ...

THE BEST OF RUNNER UP

Memenangi lomba di sekolahnya, Ali malah merasa kalah. Sebab dengan menjadi juara pertama, dan bukan juara kedua, ia gagal mendapat hadiah sepatu baru. Dan itu artinya ia gagal mengganti sepatu adiknya yang dia hilangkan. Syahdan, Ali (Amir Farrokh Hashemian), bocah laki-laki berusia 9 tahun, diminta ibunya untuk memperbaiki sepasang sepatu adik perempuannya, Zahra (Bahare Seddiqi) ke tukang sol sepatu di pasar. Nah, ketika di pasar, Ali meletakkan tas kresek berisi sepatu Zahra di depan kios. Malangnya, seorang pemulung buta mencomotnya dan membawanya pergi. Akibatnya, Ali dan Zahra harus bergantian memakai sepatu Ali untuk ke sekolah. Pagi harinya Zahra memakainya, kemudian pulangnya ia harus berlari secepatnya agar Ali bisa memakai sepatu yang sama ke sekolah. Pertukaran itu mereka lakukan di gang sempit pinggir got dekat rumah. Pernah lantaran sangat terburu-buru, salah satu sepatu tercebur ke got. Alipun ke sekolah dengan sepatu berbau busuk. Ini melengkapi kesedihannya y...

'Nasihat Ukhuwah' Kiai Ahmad Dairobi

Di tengah perpecahan umat Islam dewasa ini, nasihat guru Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur: Kiai Ahmad Dairobi tiba-tiba menyentak umat Islam Indonesia. Dalam pekan ini, ‘Nasihat Ukhuwah’ Kiai Ahmad Dairobi populer secara viral di media sosial. Berikut nasihatnya: “Diam-diam ternyata saya menyukai semangat FPI dalam memberantas kemunkaran. Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam aksi mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang takut dan tak peduli dengan kemunkaran yang merajalela. Diam-diam ternyata saya menyukai semangat dan ketulusan Jamaah Tabligh dalam meramaikan shalat berjemaah di masjid. Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam tindakan sebagian mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang tidak melakukan apa- apa saat tetanggaku banyak yang tidak shalat. Diam-diam ternyata saya menyukai semangat Hizbut Tahrir dalam membangun khilafah. Saya tahu, ada yang salah dalam sebagian konsep kh...

Yuk Belajar Sejarah

Sering kita jumpai tulisan, komentar, celetukan tentang WAHHABI… ketika ada perbedaan pendapat. Aslinya, istilah Wahhabi ini berasal dari kata Al Wahhab (Pemberi Karunia), salah satu asmaaul husna sebagaimana kata Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik, Al Qudus, As Salam dst… Dalam Al Quran kita dapati kalimat ini dalam QS Ali Imran: 8 (Innaka anta al Wahhaab; Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia), atau dalam do’a sering diucapkan Rabbanaa HAB lanaa min azwaajina… (QS Al Furqan [25]: 74). Karena berbentuk fi’il ammar (permintaan) maka huruf waaw sebagai huruf ‘illat dihilangkan dari WAHABA menjadi HAB saja, spt AKALA (makan) menjadi KUL (makanlah), beda huruf dengan QUL (katakanlah). Kata al Wahhab ini juga dijumpai dalam QS Shad [38]: 9 dan Qs Shad [38]: 35 yg semuanya merujuk pada nama Allah Subhanahu wa ta’ala. Sosok yang selalu dituding membawa faham wahabi adalah Muhammad bin Abdul Wahhab (hidup 1701 – 1793 M atau 1115 – 1206 H) yang pandangannya sering dianggap radikal dan tekst...

Menangislah Para Suami

Terkejut Fathimah binti Abdul Malik mendapati suaminya, Umar bin Abdul Aziz, tengah menangis terisak-isak di kamar. Padahal, ia baru saja dilantik menjadi khalifah (kepala negara). ‘’Ada apa, suamiku?’’ tanya Fathimah sambil memeluknya. Terbata-bata Khalifah Umar bin Abdul Aziz menuturkan: “ Celaka aku, dinda Fatimah! Aku tak bisa mengelak dari tanggungjawab untuk memimpin umat. Lalu aku memikirkan nasib orang fakir yang lapar, orang sakit yang kehabisan obat, orang yang tidak mempunyai pakaian, anak yatim, orang yang dizhalimi, orang asing, tawanan, para tua renta, janda kesepian, keluarga besar dengan penghasilan minim, dan banyak lagi yang lainnya di seluruh penjuru negeri. Aku tahu bahwa Tuhanku akan bertanya tentang hal mereka semua pada Hari Kiamat. Ketika itu pula Nabi Muhammad akan meminta pertanggung jawabanku. Aku takut kalau aku tidak bisa menjawabnya ” (Jalaludin As Suyuthi,  Tarikh Al Khulafa : 270). Seperti para pendahulunya, Umar bin Abdul Aziz lelaki ...

Berapa Jumlah Raka’at Sholat Tarawih?

Tarawih Ada banyak riwayat tentang masalah ini. Termasuk ada yang memandang tarawih berjama’ah sebagai perbuatan bid’ah. Karena selama hayatnya, Nabi hanya melaksanakan tarawih berjama’ah hanya tiga hari pertama. Selebihnya dilakukan bersama keluarga di rumah. (Lihat Kitab Bulughul Maram). Tirmidzi dalam Kitab Shaum menyebutkan bahwa Nabi biasa mengajak keluarganya untuk melakukan sholat tarawih HINGGA MENJELANG SAHUR, namun para ahli ilmu berbeda pendapat tentang jumlah raka'at qiyamur ramadhan (tarawih). Sebagian berpendapat jumlahnya 41 raka'at termasuk witir. Ini adalah pendapat penduduk Madinah berdasarkan riwayat dari Umar, Ali, Ubay bin Ka'ab dan sahabat lainnya r.a. Pendapat ini yang dipilih oleh Ishaq bin Ibrahim (Kibaaru tabi'ut tabi'in, w. 238 H) yang hidup sezaman dengan Imam Ahmad (w. 241 H). Sementara Ats Tsaury, Ibnul Mubarak dan Syafi'i berpendapat 20 raka'at (tidak termasuk witir). Imam Malik dalam Muwatha' meriwayatkan dari Yaz...

Menceraikan Islam dan Jawa

Islam dan Jawa pernah pernah melebur dalam satu kesatuan yang kokoh, namun secara perlahan namun pasti, keduanya terceraikan. Oleh karena itu menelusuri benih perceraian antara identitas etnis dengan identitas agama ini menarik untuk dilakukan. Memisahkan Identitas Etnis Dengan Identitas Keagamaan Salah satu cara yang ditempuh para misionaris untuk mengurangi kekuatan Islam itu adalah dengan jalan mempromosikan kebiasaan rakyat kuno, adat dan agama rakyat (pra Islam) sampai pada modernisasi perawatan kesehatan dan pendidikan (Steenbrink, 1995 : 144). Pada tahun 1830 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan Instituut voor het Javaansche Taal (Lembaga Bahasa Jawa) di Surakarta, yang merupakan tempat berkumpul para ahli-ahli Jawa berkebangsaan Belanda. Para javanolog Belanda ini lebih jauh menggali kesusastraan, bahasa dan sejarah Jawa kuno yang telah lama menghilang di kalangan orang Jawa. Para Javanolog Belanda mengembalikan tradisi Jawa kuno (Jawa pra Islam) dan menghubungkann...