Skip to main content

Cintai Indonesia Tidak Apa Adanya

CINTAI INDONESIA TIDAK APA ADANYA
Apa boleh buat, kita telanjur mendapat sejumlah julukan yang memalukan dan memilukan. Misalnya Louis Kraar (1988) yang mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi "bangsa terbelakang" dan "halaman belakang" (back yard) di kawasan Pacific Rims; ‘’Soft state’’ alias negara lembek, menurut Gunnar Myrdal. Lalu ‘’cleptocrasi’’ atau ‘’vampire state’’ (negara drakula). Sebuah majalah asing menyebut ‘’envelope culture’’ di Indonesia. Bahkan kita pun menerima ramalan atau predikat sebagai ‘’negara gagal’’ alias failed state (Jared Diamond, 2005; Foreign Policy, 2008).

Namun, sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, kita harus menjadi bangsa yang ‘’ajaib’’. Seperti dikatakan Nabi Muhammad SAW, “SungguhCINTAI INDONESIA TIDAK APA ADANYA
Apa boleh buat, kita telanjur mendapat sejumlah julukan yang memalukan dan memilukan. Misalnya Louis Kraar (1988) yang mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi "bangsa terbelakang" dan "halaman belakang" (back yard) di kawasan Pacific Rims; ‘’Soft state’’ alias negara lembek, menurut Gunnar Myrdal. Lalu ‘’cleptocrasi’’ atau ‘’vampire state’’ (negara drakula). Sebuah majalah asing menyebut ‘’envelope culture’’ di Indonesia. Bahkan kita pun menerima ramalan atau predikat sebagai ‘’negara gagal’’ alias failed state (Jared Diamond, 2005; Foreign Policy, 2008).
Namun, sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, kita harus menjadi bangsa yang ‘’ajaib’’. Seperti dikatakan Nabi Muhammad SAW, “Sungguh ajaib kaum muslimin. Jika ia beroleh nikmat, ia bersyukur. Kalaupun mendapat musibah, ia tetap bersyukur dan sabar.’’
Dalam bahasa Prof Hassan Hanafi, guru besar filsafat Universitas Kairo, Mesir: ‘’Indonesia memerlukan revolusi pemikiran. Minal 'aqidah ilal tsaurah’’ (Gatra.com, 05-06-2001). Yakni, bagaimana iman pada Allah, pada penciptaan alam, pada penciptaan manusia, pada kenabian, dan pada alam akhirat, mampu men-drive kekuatan revolusi. Lebih dari sekadar sikap nrimo pada keterbelakangan dan kezaliman.
Sebagai modal awal, bagaimanapun juga kita harus tetap optimis. Optimis bahwa Bangsa Indonesia masih berpeluang untuk menjadi Bangsa modern, beradab, dan penuh curahan berkah dan rahmat Ilahi. ‘’Aku ini sebagaimana sangka hamba-Ku saja,’’ titah Allah dalam hadits qudsi. Kalau kita percaya Allah Maha Baik untuk memperbaiki Indonesia, insya Allah negeri ini akan bisa lebih baik.
Generasi yang sudah ‘’karatan’’ dimabuk dunia, biarlah berlalu. Seperti disebut Al Qur’an, setiap kaum atau bangsa punya umurnya sendiri (QS 7:34). Mereka akan menemui ajalnya secara sunatullah, atau bila kelakuannya sudah kelewatan Allah langsung ‘’turun tangan’’ memusnahkannya, digantikan oleh kaum yang lebih baik (QS 5:54). Seperti dialami kaum Nabi Nuh, Luth, Bangsa ‘Ad, dan Tsamud. ‘’Telah datang kebenaran, dan lenyaplah kebatilan. Sungguh, kebatilan pasti musnah’’ (QS 17: 81).
Quraish Shihab mengemukakan dalam bukunya, kehancuran satu masyarakat tidak secara otomatis mengakibatkan kematian seluruh penduduknya. Bahkan boleh jadi mereka semua secara individual tetap hidup. Namun, kekuasaan, pandangan, dan kebijaksanaan masyarakat berubah total, digantikan oleh kekuasaan, pandangan, dan kebijakan yang berbeda dengan sebelumnya.
Dalam bahasa Fazlur Rahman (Major Themes of Al Quran, 1981), Tuhan lebih suka membersihkan lembaran-lembaran sejarah dan menciptakan suatu permulaan peradaban baru ketimbang menolerir suatu simbiosis antara yang dekaden dan yang progresif (QS 6:6, 33:27, 28:5, 7:128,137, 39:74, dan QS 44:28). ajaib kaum muslimin. Jika ia beroleh nikmat, ia bersyukur. Kalaupun mendapat musibah, ia tetap bersyukur dan sabar.’’
Dalam bahasa Prof Hassan Hanafi, guru besar filsafat Universitas Kairo, Mesir: ‘’Indonesia memerlukan revolusi pemikiran. Minal 'aqidah ilal tsaurah’’ (Gatra.com, 05-06-2001). Yakni, bagaimana iman pada Allah, pada penciptaan alam, pada penciptaan manusia, pada kenabian, dan pada alam akhirat, mampu men-drive kekuatan revolusi. Lebih dari sekadar sikap nrimo pada keterbelakangan dan kezaliman.
Sebagai modal awal, bagaimanapun juga kita harus tetap optimis. Optimis bahwa Bangsa Indonesia masih berpeluang untuk menjadi Bangsa modern, beradab, dan penuh curahan berkah dan rahmat Ilahi. ‘’Aku ini sebagaimana sangka hamba-Ku saja,’’ titah Allah dalam hadits qudsi. Kalau kita percaya Allah Maha Baik untuk memperbaiki Indonesia, insya Allah negeri ini akan bisa lebih baik.
Generasi yang sudah ‘’karatan’’ dimabuk dunia, biarlah berlalu. Seperti disebut Al Qur’an, setiap kaum atau bangsa punya umurnya sendiri (QS 7:34). Mereka akan menemui ajalnya secara sunatullah, atau bila kelakuannya sudah kelewatan Allah langsung ‘’turun tangan’’ memusnahkannya, digantikan oleh kaum yang lebih baik (QS 5:54). Seperti dialami kaum Nabi Nuh, Luth, Bangsa ‘Ad, dan Tsamud. ‘’Telah datang kebenaran, dan lenyaplah kebatilan. Sungguh, kebatilan pasti musnah’’ (QS 17: 81).
Quraish Shihab mengemukakan dalam bukunya, kehancuran satu masyarakat tidak secara otomatis mengakibatkan kematian seluruh penduduknya. Bahkan boleh jadi mereka semua secara individual tetap hidup. Namun, kekuasaan, pandangan, dan kebijaksanaan masyarakat berubah total, digantikan oleh kekuasaan, pandangan, dan kebijakan yang berbeda dengan sebelumnya.
Dalam bahasa Fazlur Rahman (Major Themes of Al Quran, 1981), Tuhan lebih suka membersihkan lembaran-lembaran sejarah dan menciptakan suatu permulaan peradaban baru ketimbang menolerir suatu simbiosis antara yang dekaden dan yang progresif (QS 6:6, 33:27, 28:5, 7:128,137, 39:74, dan QS 44:28).
(Oleh: Nurbowo)

Popular posts from this blog

Badan Intelejen Rusia Mencari Peretas untuk Membajak Jaringan Tor

Penegak hukum Rusia mengumumkan tender tertutup untuk pelaksanaan percobaan mendapatkan informasi pengguna jaringan anonim Tor (The onion router). Kementerian Dalam Negeri Rusia telah mengumumkan pencarian peretas untuk membajak sistem tersebut, namun sampai saat ini belum ada yang mampu melakukannya. Misi ini membutuhkan banyak dana, dan pada akhirnya belum tentu berhasil. Tor adalah server proksi yang memberikan kerahasiaan akses internet dengan mengarahkan lalu lintas internet melalui volunteer network di seluruh dunia. Foto: Getty Images/Fotobank Kementerian Dalam Negeri Rusia hendak menelusuri data pengguna jaringan anonim Tor dan tempat mereka berada. Lembaga pemerintah tersebut mengumumkan, demi keamanan kerahasiaan negara, maka hanya perusahaan dalam negeri saja yang dapat mengikuti tender. Pemerintah siap membayar hingga 3.9 juta rubel (sekitar 112 ribu dolar AS) untuk dapat membajak jaringan Tor. Kepopuleran jaringan Tor di Rusia meningkat tajam dalam satu bulan tera...

Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (2)

Bagian 2 dari 3 tulisan Pada bagian ini diuraikan konfigurasi input dan ekstraktor serta menghubungkan Suricata ke Graylog2 Melanjutkan tulisan sebelumnya Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (1), pada tulisan ini akna sedikit menguraikan tentang beberapa konfigurasi dan pemanfaatannya.  Tentunya masih menggunakan Graylog2. Input. Konfiguras Input sangat penting mengingat ini adalah item konfigurasi yang memungkinkan Graylog2 untuk membuka port menangkap kiriman log. Ada beberapa jenis input.  Namun untuk sementara kita hanya menggunakan “Syslog TCP”  dan “Syslog UDP”.  Dan karena input nanti akan berhubungan dengan extractors, maka sebaiknya input dibuat spesifik untuk mesin log yang spesifik juga.  Misalkan kita akan menangkap log dari Suricata, kita buatkan 1 input khusus dengan protocol UDP misalnya, dan listening pada port 6160 misalkan. Langkah pembuatan input Untuk membuat input, setelah kita bisa memasuki interface Graylog2, ...

Ha Na Ca Ra Ka, Huruf Jawa: Riwayatmu Kini

Ha na ca ra ka; hana caraka; ada utusan. Ah kemanakah para utusan itu sekarang? Sesekali aku jalan-jalan ke blog orang-orang dari wilayah-wilayah asia semacem Thailand, Champa (Khmer); ada yang tiba tiba menyeruak dari kedalaman jiwaku. Dari kedalaman jiwa seorang Jawa. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi membaca rangkaian kalimat yang tersusun dari huruf-huruf milik kami, orang jawa. Dulu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, pak guru dan ibu guruku begitu rajinnya mengajarkan aku membaca dan menulis huruf jawa. Sampai kemudian aku pun bisa menuliskannya dengan lancar. Membacanya pun aku tidak ada halangan. Bahkan sampai aksara murda sekalipun. Tapi kini aku seperti menjadi orang lain ketika harus membaca tulisan-tulisan itu. Hari ini, ketika aku tidak mampu lagi membaca hurufku. Aku mencoba untuk menelusuri di internet tentang huruf-huruf jawa. Aku dapat salah satunya di http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script , kemudian dari sini aku mendapatkan http://www.omniglot...