Skip to main content

Membaca Yaasiin untuk Orang yang Mau Meninggal, Bolehkah?

(Ilustrasu, courtesy Republika Penerbit)
REPUBLIKAPENERBIT, -- Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai seseorang berada dalam keadaan sakaratul maut. Tidak sedikit dalam keadaan seperti itu, sanak keluarga akan men-talqin dengan kalimat syahadat. Harapannya, jika Allah SWT berkehendak mengambil nyawa orang tersebut, kalimat tauhid menjadi ucapan terakhir. Namun, tak jarang anggota keluarga berinisiatif membacakan surah Yaasiin. Benarkah dengan dibacakan surah Yasiin akan meringankan proses sakaratul maut?

Para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi hal ini. Titik perbedaan pendapat ada pada tingkatan hadis yang digunakan sebagai hujah amalan tersebut. Hadis yang dimaksud adalah dari Ma'qil bin Yasar RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Yaasiin adalah jantungnya Alquran. Tidak dibaca oleh seseorang yang menghendaki Allah dan negeri akhirat, melainkan diberikan ampunan baginya. Untuk itu, bacalah ia atas orang-orang yang hendak meninggal di antara kalian." (HR Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, al-Hakim, dan Ibnu Hibban)

Ibnu Hibban menegaskan, surah Yaasiin dibacakan kepada yang yang hendak wafat. Dan, bukan bagi orang yang sudah meninggal. Ibnu Hibban menegaskan hal tersebut adalah makna dari kata mautakum. Mautakum adalah siapa yang sedang menghadapi kematian. Sebab, kata Ibnu Hibban dalam shahihnya, mayit tidaklah dibacakan Alquran. Kata mautakum juga dijumpai dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Said al Khudri. "Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia dengan ucapan Laa ilaaha illallah."

Al Hafidz Ibu Jahar al-Asqalani juga memasukkan hadis ini dalam Bulughul Maram bab Jenazah. Imam Nawawi dalam Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab juga menjadikan hadis ini sebagai dalil membaca Yaasiin di hadapan orang yang sedang menghadapi kematian. Meski Imam Nawawi mengatakan hadis ini dhaif, Abu Daud tidak mendhaifkannya.

Imam as-Suyuthi juga memasukkan hadis itu berderajat hasan. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, "Dan seakan membacanya di sisi mayit akan memudahkan keluarnya ruh."

Hadis di atas diperkuat oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Shafwan di mana ia menceritakan, para syekh terdahulu pernah mengatakan, "Apabila surah Yaasiin dibacakan di sisi orang yang akan meninggal, maka akan diringankan proses kematian tersebut." Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh ad-Dailami di dalam kitabnya, Al-Musnad Al-Firdaus. Para syekh terdahulu dalam hadis ini ditafsirkan adalah kelompok tabiin, sebagain ada yang menafsirkan kelompok sahabat.

Namun, beberapa ulama mencatat ada kelemahan dalam hadis pertama. Ibnu Qaththan mencatat, ada perawi yang tidak dikenal sehingga termasuk idl-thirab (guncang) dan mauquf (hanya sampai sahabat nabi), dan terdapat rawi (periwayat) yang majhul (tidak dikenal), yakni Abu Utsman dan ayahnya.

Menurut ad-Daraquthny, hadis tersebut rancu matan dan tidak shahih. Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani juga mendhaifkan hadis tersebut. Dalam Dhaif Al Jami’ush Shaghir, Syekh al-Albani menyebut membacakan Yaasiin ketika ada orang yang sedang dalam keadaan sakaratul maut tidak ada dasarnya.

Fatwa Lajnah Kerajaan Arab Saudi saat ditanya soal ini menjawab tidak mengingkari keshahihannya dan tidak memberikan penilaian atas keshahihannya. Namun, dalam fatwa yang ditandatangani Syekh Abdul Azis bin Abdulllah bin Baz ini menegaskan hadis tersebut dibaca menjelang wafat untuk memberi peringatan. Serta, menjadikan akhir hidup seseorang dengan mendengarkan Alquran.

Fatwa Lajnah ad-Daimah juga menyebut ada sebagian yang menyunahkan membaca Alquran untuk mayit. Namun, Lembaga Fatwa Lajnah mengomentari hal tersebut bukan bermakna untuk mayit, melainkan menjelang kematian. Itu pun seandainya hadis dari Ma'qil bin Yasar itu shahih.

Fatwa Lajnah ad-Daimah juga menyarankan talqin dilakukan dengan menuntun membaca kalimat syahadat. Hal ini sesuai hadis shahih yang disebutkan di atas.
(sumber: http://www.republikapenerbit.com/artikel/detail_info/599)

Popular posts from this blog

Badan Intelejen Rusia Mencari Peretas untuk Membajak Jaringan Tor

Penegak hukum Rusia mengumumkan tender tertutup untuk pelaksanaan percobaan mendapatkan informasi pengguna jaringan anonim Tor (The onion router). Kementerian Dalam Negeri Rusia telah mengumumkan pencarian peretas untuk membajak sistem tersebut, namun sampai saat ini belum ada yang mampu melakukannya. Misi ini membutuhkan banyak dana, dan pada akhirnya belum tentu berhasil. Tor adalah server proksi yang memberikan kerahasiaan akses internet dengan mengarahkan lalu lintas internet melalui volunteer network di seluruh dunia. Foto: Getty Images/Fotobank Kementerian Dalam Negeri Rusia hendak menelusuri data pengguna jaringan anonim Tor dan tempat mereka berada. Lembaga pemerintah tersebut mengumumkan, demi keamanan kerahasiaan negara, maka hanya perusahaan dalam negeri saja yang dapat mengikuti tender. Pemerintah siap membayar hingga 3.9 juta rubel (sekitar 112 ribu dolar AS) untuk dapat membajak jaringan Tor. Kepopuleran jaringan Tor di Rusia meningkat tajam dalam satu bulan tera...

Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (2)

Bagian 2 dari 3 tulisan Pada bagian ini diuraikan konfigurasi input dan ekstraktor serta menghubungkan Suricata ke Graylog2 Melanjutkan tulisan sebelumnya Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (1), pada tulisan ini akna sedikit menguraikan tentang beberapa konfigurasi dan pemanfaatannya.  Tentunya masih menggunakan Graylog2. Input. Konfiguras Input sangat penting mengingat ini adalah item konfigurasi yang memungkinkan Graylog2 untuk membuka port menangkap kiriman log. Ada beberapa jenis input.  Namun untuk sementara kita hanya menggunakan “Syslog TCP”  dan “Syslog UDP”.  Dan karena input nanti akan berhubungan dengan extractors, maka sebaiknya input dibuat spesifik untuk mesin log yang spesifik juga.  Misalkan kita akan menangkap log dari Suricata, kita buatkan 1 input khusus dengan protocol UDP misalnya, dan listening pada port 6160 misalkan. Langkah pembuatan input Untuk membuat input, setelah kita bisa memasuki interface Graylog2, ...

Ha Na Ca Ra Ka, Huruf Jawa: Riwayatmu Kini

Ha na ca ra ka; hana caraka; ada utusan. Ah kemanakah para utusan itu sekarang? Sesekali aku jalan-jalan ke blog orang-orang dari wilayah-wilayah asia semacem Thailand, Champa (Khmer); ada yang tiba tiba menyeruak dari kedalaman jiwaku. Dari kedalaman jiwa seorang Jawa. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi membaca rangkaian kalimat yang tersusun dari huruf-huruf milik kami, orang jawa. Dulu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, pak guru dan ibu guruku begitu rajinnya mengajarkan aku membaca dan menulis huruf jawa. Sampai kemudian aku pun bisa menuliskannya dengan lancar. Membacanya pun aku tidak ada halangan. Bahkan sampai aksara murda sekalipun. Tapi kini aku seperti menjadi orang lain ketika harus membaca tulisan-tulisan itu. Hari ini, ketika aku tidak mampu lagi membaca hurufku. Aku mencoba untuk menelusuri di internet tentang huruf-huruf jawa. Aku dapat salah satunya di http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script , kemudian dari sini aku mendapatkan http://www.omniglot...