Skip to main content

Berfikir Out Of The Box INSIDE

Pagi ini ini aku nemu tulisan yang berjudul ‘The Power of Thinking INSIDE The Box” dengan huruf besar pada kata INSIDE.  Wow, what the wonderful word?!! Aku pikir betapa berani orang ini menulis melawan arus seperti pengendara motor Ibukota yang sering dengan gagah berani menantang arus demi memotong kemacetan.  Dan seperti apa yang aku pikir komen-komen yang muncul pun banyak yang berusaha untuk melakukan penghakiman terhadap pemikirannya. Cuma memang ada satu semangat yang sama di dalam komen-komen tersebut. Berusaha untuk memahami. Meskipun itu kemudian untuk ditolak.

Respon yang ditunjukkan oleh komen-komen itu sangat wajar, karena ketika (hampir) semua orang gembar-gembor tentang berfikir “out of the box” ini ada orang yang mengajak untuk berfikir “inside the box”.  Pemikiran inside the box ini ternyata muncul dari kegalauan penulis oleh karena kenyataan bahwa cara berfikir out of the box itu memberikan efek bahwa there is no boxes, sehingga there is no focus and no constraint. Kemudian apa yang bisa diharapkan dari kondisi seperti ini? Inovasi yang muncul adalah sebuah inovasi tanpa pijakan yang jelas, sehingga sulit untuk direalisasikan. Untuk itu kemudian dia menyarankan untuk ask to the box. Karena, katanya, dengan ask to the box, seliar apa pun ide inovasi kita, setiap tahap pelaksanaannya akan selalu mengacu kepada seluruh design constraints, sehingga kita bisa menjaga ide tetap realistik tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

Great!!! Saya setuju ini, karena cara berfikir out of the box memang baik, tetapi butuh suatu pengawalan. Siapa pengawalnya? Ya box nya itu sendiri.  Berfikir out of the box yang cenderung menghilangkan box nya sebagai design constraints yang harus diperhitungkan hanya akan menghasilkan hayalan-hayalan yang kadang kurang realistik. Hanya akan menambah tumpukan ide atau wacana.

Namun, apa kita tidak perlu berfikir out of the box? Tidak, kita tetap harus bisa berfikir out of the box! Entah sama dengan pemikiran penulis di linkedin atau tidak, cuma buat saya berfikir out of the box bisa menjadi sangat baik bila kita juga berfikir inside the box. Ini berlaku buat kita dalam suatu organisasi maupun kita secara individu.  Karena box itulah design constraint yang harus benar-benar diperhatikan.
Kenapa saya sebut juga individu? Karena siapapun yang kita tawari ide kita dan bahkan kita sendiri pun bisa merupakan constraint bagi ide kita sendiri.

Dari sini saya jadi teringat salah satu cerita kungfu (Tai Chi Master) dimana setelah sekian lama belajar jurus-jurus kungfu, jurus yang paling akhir adalah lupakan jurus-jurus yang pernah dipelajari. Nah lo?

Ya, lupakan jurus-jurus itu sebagaimana kita mengatakan dua sebagai penjumlahan satu dan satu tanpa perlu mengingat-ingat lagi bahwa satu tambah satu samadengan dua. Bertarung secara bebas tanpa harus mengingat-ingat lagi jurusnya karena jurus-jurus itu telah menyatu dalam gerakan kita.  Bila jurus-jurus itu adalah design constraint yang kita miliki, maka berlatih jurus-jurus itu maksudnya adalah mendalami semua constraint yang kita miliki. Kemudian melupakan jurus-jurus itu bukan berarti kita abaikan semua constraint yang kita miliki.  Tapi justeru kita harus benar-benar memahaminya, sehingga  ketika kita menentukan suatu inovasi strategis akan secara alami semua constraint yang kita miliki telah tertuang didalamnya.

Popular posts from this blog

Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (2)

Bagian 2 dari 3 tulisan Pada bagian ini diuraikan konfigurasi input dan ekstraktor serta menghubungkan Suricata ke Graylog2 Melanjutkan tulisan sebelumnya Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (1), pada tulisan ini akna sedikit menguraikan tentang beberapa konfigurasi dan pemanfaatannya.  Tentunya masih menggunakan Graylog2. Input. Konfiguras Input sangat penting mengingat ini adalah item konfigurasi yang memungkinkan Graylog2 untuk membuka port menangkap kiriman log. Ada beberapa jenis input.  Namun untuk sementara kita hanya menggunakan “Syslog TCP”  dan “Syslog UDP”.  Dan karena input nanti akan berhubungan dengan extractors, maka sebaiknya input dibuat spesifik untuk mesin log yang spesifik juga.  Misalkan kita akan menangkap log dari Suricata, kita buatkan 1 input khusus dengan protocol UDP misalnya, dan listening pada port 6160 misalkan. Langkah pembuatan input Untuk membuat input, setelah kita bisa memasuki interface Graylog2, ...

Bagaimana Menginstall Snort dengan Barnyard2 dan Snorby

Mas....! Apa? Nuwun sewu, Mas! Saya udah coba install Snort dan Suricata. Tapi bingung... Bingung gimana? Bingung nginstallnya. Sampeyan nginstallnya di mana? Sampeyan gimana? Ya di kantor, Mas! Masa di rumah.  Di rumah komputer kan cuma 1 doang. He he....! Maksud saya, nginstallnya di komputer apa, OS nya apa? Di PC, OS-nya linux Linux apa? Ubuntu, Mas! Hmm... Ubuntu? Sampeyan nginstallnya make apt-get install apa compile dari source-nya? Make apt-get install, Mas! sudo apt-get install snort snort-mysql Emang kenapa, Mas? Gak apa, Cuma biasanya saya nginstallnya langsung dari source. Gimana caranya? Begini, unduh dulu source terakhir yang stabil dari http://www.snort.org/snort-downloads/ Kemudian copykan ke mesin linux yang bakal kita install snort.  Jangan cuma download source snortnya thok.  Download juga library DAQ (Data Aqcuisition Library).  Karena snort juga butuh ini kalo mau mengenable-kan semua fitur snort. Jangan lupa juga download barny...

Ha Na Ca Ra Ka, Huruf Jawa: Riwayatmu Kini

Ha na ca ra ka; hana caraka; ada utusan. Ah kemanakah para utusan itu sekarang? Sesekali aku jalan-jalan ke blog orang-orang dari wilayah-wilayah asia semacem Thailand, Champa (Khmer); ada yang tiba tiba menyeruak dari kedalaman jiwaku. Dari kedalaman jiwa seorang Jawa. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi membaca rangkaian kalimat yang tersusun dari huruf-huruf milik kami, orang jawa. Dulu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, pak guru dan ibu guruku begitu rajinnya mengajarkan aku membaca dan menulis huruf jawa. Sampai kemudian aku pun bisa menuliskannya dengan lancar. Membacanya pun aku tidak ada halangan. Bahkan sampai aksara murda sekalipun. Tapi kini aku seperti menjadi orang lain ketika harus membaca tulisan-tulisan itu. Hari ini, ketika aku tidak mampu lagi membaca hurufku. Aku mencoba untuk menelusuri di internet tentang huruf-huruf jawa. Aku dapat salah satunya di http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script , kemudian dari sini aku mendapatkan http://www.omniglot...