Skip to main content

Sejarah Pembukaan Wilayah Desa Kalikudi

Pada jaman dahulu ada seorang ksatria dari Mataram bernama Rangga Tahun berguru kepada Kyai Purbasari di dusun Dhaon Lumbung ( Cilacap). Kyai Purbasari adalah seorang jurukunci bunga Wijayakusuma di pulau Nusakambangan. Beliau mempunyai dua orang anak yaitu Cakrapraja dan Rangga Kusuma. Dikemudian hari Rangga kusuma dinikahkan dengan putri Kyai Nayadipa, seorang Demang di dusun Bunton.

Rangga Kusuma alias Kyai Ditakerta

Setelah menikah Rangga Kusuma kemudian berganti nama menjadi Ditakerta, yang kemudian terkenal sebagai Kyai Ditakerta dan tinggal di dusun Adiraja. Sebagai wujud rasa tanggung jawab terhadap keluarga, Kyai Ditakerja berusaha mencari tanah sendiri sebagai tempat tinggal, bercocok tanam untuk membesarkan dan mencukupi kebutuhan hidup anak cucu nantinya.

Kyai Ditakerta menyadari bahwa di wilayah kademangan Adiraja sebelah utara masih berwujud hutan. Maka kemudian kyai Ditakerta masuk ke hutan tersebut untuk membuka lahan (trukah), yang nantinya di rencanakan sebagai tempat tinggal . Seiring berjalannya waktu, proses pembukaan lahan tersebut memakan waktu yang lama. Karena tidak setiap hari bisa pulang ke Kademangan Adiraja, kemudian Kyai Ditakerja mendirikan gubuk sebagai tempat istirahat dan menginap, timpat beristirahat/ madepok itulah yang dikemudian hari di sebut Depok yang sekarang terletak di wilayah dusun Pedudutan Gunung Duren.

Di deket gubuk yang didirikan kyai Ditakerta terdapat beji yang airnya dipakai untuk kebutuhan sehari2. Karena letak beji yang berada di bawah pohon Ketos, maka dinamakan Sumur Ketos. Sumur Ketos dan Depok inilah yang kemudian dijadikan tempat bersejarah bagi anak turunan Kyai Ditakerta sebagai Cikal Bakal .

Semakin lama, hutan yang di buka sebagai lahan oleh kyai Ditakerta semakin luas. Di beberapa tempat kyai Ditakerta juga mendirikan tempat istirahat diantaranya :

  • Kedhawung, berada di Semingkir
  • Krapyak, berada di Peturusan
  • Ketanggung, berada di Pejaten

Hutan yang berhasil di buka oleh kyai Ditakerta sebagai lahan sangatlah luas yang meliputi :

  1. Semingkir
  2. Pedudutan
  3. Pejaten
  4. Peturusan
  5. Glempang
  6. Doplang Lor
  7. Kalijaran
  8. Klapagada
  9. Gumbril

Seiring berjalannya waktu hingga saat ini dusun/ grumbul yang kemudian masih dalam wilayah desa Kalikudi tinggal : Semingkir, Pedudutan, Pejaten, Peturuan dan Glempang. Tetapi mendapat tambahan dusun Klapagading dan Kalipomahan yang tadinya merupakan wilayah dusun Penggalang. Sementara grumbul seperti Doplang Lor menjadi wilayah Dusun Doplang, grumbul Kalijaran menjadi dusun tersendiri, dan grumbul Klapagada serta gumbril masuk kedalam wilayah dusun Maos Kidul

Karena lahan yang di buka Kyai Ditakerta ternyata subur dan makmur, maka kemudian banyak orang berdatangan untuk ikut tinggal dan membantu pembukaan lahan. Sehingga lahan tersebut menjadi pedusunan walaupun saat itu tetap dalam wilayah dusun Adiraja. Mengingat semakin banyaknya orang yang tinggal di dusun tersebut, maka di tunjuklah Kyai Ditakerta sebagai sesepuh sebagai wakil demang Adiraja untuk mengatur tatanan kehidupan dan mengatur kepemerintahan warga pedusunan tersebut. Sebagai tempat berkumpulnya warga di pedusunan, kyai Ditakerta mendirikan tempat pasamuan atau tempat sarasehan yang di sebut Semuan, hingga sekarang tempat itu masih ada.(sumber)

Popular posts from this blog

Badan Intelejen Rusia Mencari Peretas untuk Membajak Jaringan Tor

Penegak hukum Rusia mengumumkan tender tertutup untuk pelaksanaan percobaan mendapatkan informasi pengguna jaringan anonim Tor (The onion router). Kementerian Dalam Negeri Rusia telah mengumumkan pencarian peretas untuk membajak sistem tersebut, namun sampai saat ini belum ada yang mampu melakukannya. Misi ini membutuhkan banyak dana, dan pada akhirnya belum tentu berhasil. Tor adalah server proksi yang memberikan kerahasiaan akses internet dengan mengarahkan lalu lintas internet melalui volunteer network di seluruh dunia. Foto: Getty Images/Fotobank Kementerian Dalam Negeri Rusia hendak menelusuri data pengguna jaringan anonim Tor dan tempat mereka berada. Lembaga pemerintah tersebut mengumumkan, demi keamanan kerahasiaan negara, maka hanya perusahaan dalam negeri saja yang dapat mengikuti tender. Pemerintah siap membayar hingga 3.9 juta rubel (sekitar 112 ribu dolar AS) untuk dapat membajak jaringan Tor. Kepopuleran jaringan Tor di Rusia meningkat tajam dalam satu bulan tera...

Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (2)

Bagian 2 dari 3 tulisan Pada bagian ini diuraikan konfigurasi input dan ekstraktor serta menghubungkan Suricata ke Graylog2 Melanjutkan tulisan sebelumnya Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (1), pada tulisan ini akna sedikit menguraikan tentang beberapa konfigurasi dan pemanfaatannya.  Tentunya masih menggunakan Graylog2. Input. Konfiguras Input sangat penting mengingat ini adalah item konfigurasi yang memungkinkan Graylog2 untuk membuka port menangkap kiriman log. Ada beberapa jenis input.  Namun untuk sementara kita hanya menggunakan “Syslog TCP”  dan “Syslog UDP”.  Dan karena input nanti akan berhubungan dengan extractors, maka sebaiknya input dibuat spesifik untuk mesin log yang spesifik juga.  Misalkan kita akan menangkap log dari Suricata, kita buatkan 1 input khusus dengan protocol UDP misalnya, dan listening pada port 6160 misalkan. Langkah pembuatan input Untuk membuat input, setelah kita bisa memasuki interface Graylog2, ...

Ha Na Ca Ra Ka, Huruf Jawa: Riwayatmu Kini

Ha na ca ra ka; hana caraka; ada utusan. Ah kemanakah para utusan itu sekarang? Sesekali aku jalan-jalan ke blog orang-orang dari wilayah-wilayah asia semacem Thailand, Champa (Khmer); ada yang tiba tiba menyeruak dari kedalaman jiwaku. Dari kedalaman jiwa seorang Jawa. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi membaca rangkaian kalimat yang tersusun dari huruf-huruf milik kami, orang jawa. Dulu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, pak guru dan ibu guruku begitu rajinnya mengajarkan aku membaca dan menulis huruf jawa. Sampai kemudian aku pun bisa menuliskannya dengan lancar. Membacanya pun aku tidak ada halangan. Bahkan sampai aksara murda sekalipun. Tapi kini aku seperti menjadi orang lain ketika harus membaca tulisan-tulisan itu. Hari ini, ketika aku tidak mampu lagi membaca hurufku. Aku mencoba untuk menelusuri di internet tentang huruf-huruf jawa. Aku dapat salah satunya di http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script , kemudian dari sini aku mendapatkan http://www.omniglot...