Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

Karena Doi seorang Da'i

‘’Honor saya terakhir Rp 125 ribu perbulan,’’ kata Ustadz Sumitro Mangkusasmito Lc, mengungkapkan gajinya saat menjadi da’i di Dili, Timor Timur, sejak 1981 hingga 1999. Melalui referendum yang curang dan dibingkai kerusuhan, Provinsi ke-27 NKRI itu akhirnya lepas dan menjadi Republik Timor Leste.  Situasi yang mencekam mengancam nyawa, membuat Sumitro sekeluarga hengkang ke kampung halaman istrinya di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 1999. ‘’Saya tinggalkan asset saya berupa 13 rumah kontrakan yang pembangunannya dibiayai investor dari Makassar,’’ kenang da’i asal Bojonegoro, Jawa Timur, itu di sela mengisi Daurah Du’at Dewan Dakwah di Jeneponto, Sulsel, 24 November lalu. Tahun 2006, Sumitro yang seangkatan dengan Ustadz Syuhada Bahri, untuk kali pertama mengunjungi Dili setelah hijrah darinya. Ia dipanggil untuk mengisi ceramah di sana. ‘’Saya sempat mampir ke bekas rumah saya. Rumah-rumah itu sudah dikuasai warga lokal, dan disewakan dengan harga ratusan ribu dolar Am...

Migrasi Mail Account Zimbra

Untuk melakukan migrasi mail Zimbra, kesulitan pertama adalah memindahkan user ke server baru tanpa harus merubah password.  Masalahnya adalah kita tidak bisa langsung mengekstrak password dari sistem Zimbra.  Artinya untuk menampilkan userPassword dengan getAccount (ga) tidak akan kita dapatkan password yang bisa kita simpan untuk kita install di server baru. zimbra@mail:~#zmprov ga sidoel@domain.co.id userPassword # name sidoel@domain.co.id userPassword:  VALUE-BLOCKED Zimba, secara default, menggunakan internal LDAP untuk menjalan fungsi authentication.  Dan oleh karena itu, Zimbra menyediakan alternatif untuk berinteraksi dengan LDAP saat menggunakan zmprov dengan option 'l' yang disebutkan dalam 'help' nya sebagai 'provision via LDAP instead of SOAP'. Baiklah, kita coba untuk menggunakan option '-l' untuk menggunakan LDAP. zimbra@mail:~#zmprov -l ga sidoel@domain.co.id userPassword # name sidoel@domain.co.id userPassword:  {SSHA}QASTbMt...

Imapsync Tanpa Password User

Imapsync adalah tools untuk melakukan sinkronisasi email berbasis IMAP antara dua server yang berbeda.  Untuk kepentingan migrasi e-mail Zimbra disamping menggunakan internal module zmmailbox untuk ekstrak mailbox dan import message ke mailbox, kita bisa juga menggunakan imapsync.  Namun, kekurangan dari menggunakan zmmailbox adalah bahwa e-mail yang kita import akan mempunyai tanggal "received date" yang seragam yaitu tanggal pada saat message kita import ke mail system kita. Tapi, bila kita menggunakan imapsync, dari sekian banyak contoh yang bertebaran di internet, kita selalu diberikan contoh yang selalu harus memberikan password user.  Meskipun itu dimasukkan kedalam satu file plain text.  Nah, kali ini saya akan mencoba mengurai penggunaan imapsync yang tanpa harus memberikan password user.  Namun, tetap, password admin harus kita punya, atau dengan kata lain kita melakukan sinkronisasi dengan menggunakan privilege admin. Install Imapsync Petama kali ki...

Check Password Mysql Pada Zimbra

Suatu saat saya terpaksa harus melakukan dump dan restore database mysql di dalam instalasi zimbra saya.  Permasalahanya adalah, "Apa password root mysql saya?" Hm.... Hal yang paling saya ingat adalah bahwa zimbra banyak menyimpan konfigurasi pada local config nya, zmlocalconfig. Saya coba jalankan 'zmlocalconfig | grep password' yang saya dapat cuma begini. zimbra@mail:~$ zmlocalconfig | grep password antispam_mysql_password = * antispam_mysql_root_password = * ldap_amavis_password = * ldap_bes_searcher_password = * ldap_nginx_password = * ldap_postfix_password = * ldap_replication_password = * ldap_root_password = * mailboxd_keystore_base_password = * mailboxd_keystore_password = * mailboxd_truststore_password = * mysql_root_password = * zimbra_ldap_password = * zimbra_mysql_password = * zimbra_vami_password = * Bah semuanya make *, gimana mau lihat passwordnya? Jadi... zimbra@mail:~$zmlocalconfig --help usage: zmlocalconfig [options] [args] where [options] are:  ...

Ketupluk Oh Ketupluk

Ketupluk, kepinding tanah, atau yang punya nama keren Scotinophara Coarctata  sekarang lagi musim banget di kampung saya di tlatah  Cilacap, tepatnya di desa Kalikudi.  Ada yang bilang, karena sekarang musim panen dan sawah mulai di traktor, makanya itu ketupluk pada keluar terbang. Sawah Abis Ditraktor Yang lumayan bikin rese , itu ketupluk yang bersifat   fototaksis positif yang berarti selalu terbang mendekati cahaya akan menjadi object yang sangat mengganggu ketika kita melakukan aktifitas malam hari. Disamping bahwa ketupluk yang berterbangan itu mengganggu aktifitas kita, secara tiba-tiba kita pun akan mendapatkan 'sensasi' rasa gatal, dan bau yang sanga menyengat.  'Sensasi' karena saya gak yakin, apa itu gatal beneran atau bukan.  Karena, toh, saudara-saudara di sana tidak berasa gatal.  Disamping itu, makanan yang menjadi teman kita pun menjadi tidak lagi menantang untuk kita santap. Sisa ketupluk setelah disapuin Karena sifatnya ya...

Login SSH Lama (Ubuntu 13)

Mas, kenapa sih kalo kita login make SSH linux suka lama? O, itu... Itu sih karena ada konfigurasi di sshd_config yang kurang kamu perhatiin. La ya udah saya perhatiin to Mas.  Masa gak diperhatiin.  La wong bikin keki gini.  Langkah pertama, pastinya ya cari penyakitnya. Kamu pasti make Ubuntu, ya? Iya, kok tahu? La yo mesti tahu.  Itu emang kelakukannya Ubuntu. Ada konfigurasi default yang gak tampil di sshd_config.  Coba kamu jalanin ini: root@compisaya:~#grep UseDNS /etc/ssh/sshd_config ada nongol gak? Gak ada, Mas! Na..., ya itu. Tapi kadang-kadang ada juga hasilnya. Biasanya begini: root@compisaya:~#grep UseDNS /etc/ssh/sshd_config #UseDNS yes Nah kalo dilihat dari kelakuannya, sepertinya kalo yang gak ada yang nongol sudah dianggap default yes. Dan yang nongol dengan nilai yes, meskipun di-comment, tetep ada dianggep yes. Jadi, gimana penyelesaiannya? Gini, coba kamu jalankan di server yang bandel untuk yang gak ada yang nongol: root...