Skip to main content

Niken Landjar Sekar Kenongo

Model: Naziyah Mahmood
Credit: ada-arts13
"Ndhuk, lihat, perhatikan, pikirkan dan berundinglah dengan hati dan akal sehatmu. Semua ajar yang pernah Bopo berikan sudah cukup untukmu mengambil keputusan yang terbaik!"

Niken Landjar Sekar Kenongo, putri kesayangan Ki Ageng Gagak Pergola dengan takzim mendengar petuah boponya. Dara cantik berkerudung hitam yang duduk berhadapan dengan Ki Ageng berujar, "Inggih Bopo! Saya akan selalu mengingat sedoyo pawiyatan kang sampun dipun wedhar déning Bopo. Benjang, enjang-enjang, dalem badhe miwiti lampah, perjalanan yang sangat jauh Bopo. Padepokan Nyi Ajar Nismara  sungguh teramat jauh, berat hati dalem untuk memulai perjalanan ini. Berat hati dalem meninggalkan bopo meski para cantrik di padhepokan ini akan selalu bersama bopo. Nyuwun pangestunipun bopo agar yang akan saya mulai besok akan bisa saya jalani dengan selamat!"

Ki Ageng Gagak Pergola menarik nafas panjang. Ingatannya kembali ke masa lalu ketika anak perempuan kesayangannya itu masih kecil. Semua berlalu begitu cepat. 18 tahun.
"Iyo nDhuk, semoga Gusti Kang Murbeng Dumadi, yang memulai segalanya juga akan memberikan ridhoNya ketika kita sedang memulai sesuatu yang baik!"

Malam itu menjadi malam yang sangat berat bagi Ki Ageng Gagak Pergola, karena besok putri kesayangannya akan pergi meninggalkan Padhepokan Gagak Rumeksa.  Hal yang dirasa sangat berat tapi harus dijalankan. Putri kesayangannya ingin menuntut ilmu yang tidak diwedhar di Padepokan Gagak Wulung. Dia hanya bisa meluluskan kemauan putrinya yang memang sudah sangat bulat dan ini tak ada yang bisa merubahnya. Benar-benar tanpa kompromi.
Di sini Ki Ageng tersenyum. Dia teringat mendiang isterinya, Nyi Ageng Retna Gantari. Perempuan tangguh dan cerdas yang pernah menemani hidupnya. Tapi luh-nya kembali menetes, mengingat kematian tragis isterinya di tangan Alap-alap Selogiri. Nyi Ajar Nismara adalah guru dari mendiang isterinya

Sebenarnya, Ki Ageng Gagak Pergola pun tahu, disamping ingin belajar hal-hal yang tidak diajarkan di padepokan Boponya, Sekar Kenongo juga ingin belajar lebih untuk menuntut balas kematian ibunya. Sekar Kenongo sudah menyelesaikan seluruh ajar di padepokan Gagak Wulung. Bisa dikatakan ilmu Ki Ageng Gagak Pergola sudah diturunkan seluruhnya kepada putri kesayangannya itu.  Bahkan, dalam hal strategi dan kegesitan olah kanuragan bisa jadi saat ini, putri kesayangannya itu telah jauh mengunggulinya. Itulah mengapa dia cukup percaya untuk melepaskan Sekar Kenongo untuk pergi sendirian. Sendirian, karena putrinya memang tidak mau dikawal. Dia beralasan tak mau mengorbankan orang lain. Sesuatu yang tidak bisa ditawar juga.

Melihat boponya menengadah, luh-nya menetes dengan sesekali terlihat senyum tipis menandakan pergolakan hati boponya, Sekar Kenongo pun berusaha menenangkan boponya, "Bopo tidak usah kuwatir, semua ilmu kanuragan dan wedharan bopo akan membantu Sekar untuk menjaga diri Sekar. Dan di luar sana, selama perjalanan ke Padepokan Nyi Ajar, pasti banyak hal baru yang bisa Sekar pelajari"
Ki Ageng Gagak Pergola cuma bisa bilang, "Iya nDhuk, pangestuku akan menyertai perjalananmu!"
"Matur sembah nuwun Bopo!"
Ki Ageng Gagak Pergola berdiri mendekati putri kesayangannya dan sambil membelai lembut anaknya yang masih bersimpuh dia berbisik "Wis nDhuk, sekarang istirahatlah. Perjalanan besok pasti bakal melelahkan!"

Sekar Kenongo menangkupkan telapak tangannya sambil tetap menunduk takzim membalas bisikan Boponya, "matur sembah nuwun Bopo. Sepindah malih, matur sembah nuwun!" Linangan air mata sedih akan berpisah menyertai senyum bahagia mendapatkan restu boponya menghiasi wajah cantik Sekar Kenongo.
Sekar Kenongo mundur, "Nyuwun pamit Bopo, dalem mau masuk ke bilik dalem!"
Sekar Kenongo berbalik badan berjalan menuruni tangga pendopo Padepokan berjalan menjauh dari pendopo.
Ki Ageng Gagak Pergola menatap mengikuti langkah anaknya sampai menghilang di kegelapan menuju asrama padepokan.

Popular posts from this blog

Badan Intelejen Rusia Mencari Peretas untuk Membajak Jaringan Tor

Penegak hukum Rusia mengumumkan tender tertutup untuk pelaksanaan percobaan mendapatkan informasi pengguna jaringan anonim Tor (The onion router). Kementerian Dalam Negeri Rusia telah mengumumkan pencarian peretas untuk membajak sistem tersebut, namun sampai saat ini belum ada yang mampu melakukannya. Misi ini membutuhkan banyak dana, dan pada akhirnya belum tentu berhasil. Tor adalah server proksi yang memberikan kerahasiaan akses internet dengan mengarahkan lalu lintas internet melalui volunteer network di seluruh dunia. Foto: Getty Images/Fotobank Kementerian Dalam Negeri Rusia hendak menelusuri data pengguna jaringan anonim Tor dan tempat mereka berada. Lembaga pemerintah tersebut mengumumkan, demi keamanan kerahasiaan negara, maka hanya perusahaan dalam negeri saja yang dapat mengikuti tender. Pemerintah siap membayar hingga 3.9 juta rubel (sekitar 112 ribu dolar AS) untuk dapat membajak jaringan Tor. Kepopuleran jaringan Tor di Rusia meningkat tajam dalam satu bulan tera...

Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (2)

Bagian 2 dari 3 tulisan Pada bagian ini diuraikan konfigurasi input dan ekstraktor serta menghubungkan Suricata ke Graylog2 Melanjutkan tulisan sebelumnya Log Management Dengan Graylog2, MongoDB, Elasticsearch, Kibana (1), pada tulisan ini akna sedikit menguraikan tentang beberapa konfigurasi dan pemanfaatannya.  Tentunya masih menggunakan Graylog2. Input. Konfiguras Input sangat penting mengingat ini adalah item konfigurasi yang memungkinkan Graylog2 untuk membuka port menangkap kiriman log. Ada beberapa jenis input.  Namun untuk sementara kita hanya menggunakan “Syslog TCP”  dan “Syslog UDP”.  Dan karena input nanti akan berhubungan dengan extractors, maka sebaiknya input dibuat spesifik untuk mesin log yang spesifik juga.  Misalkan kita akan menangkap log dari Suricata, kita buatkan 1 input khusus dengan protocol UDP misalnya, dan listening pada port 6160 misalkan. Langkah pembuatan input Untuk membuat input, setelah kita bisa memasuki interface Graylog2, ...

Ha Na Ca Ra Ka, Huruf Jawa: Riwayatmu Kini

Ha na ca ra ka; hana caraka; ada utusan. Ah kemanakah para utusan itu sekarang? Sesekali aku jalan-jalan ke blog orang-orang dari wilayah-wilayah asia semacem Thailand, Champa (Khmer); ada yang tiba tiba menyeruak dari kedalaman jiwaku. Dari kedalaman jiwa seorang Jawa. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi membaca rangkaian kalimat yang tersusun dari huruf-huruf milik kami, orang jawa. Dulu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, pak guru dan ibu guruku begitu rajinnya mengajarkan aku membaca dan menulis huruf jawa. Sampai kemudian aku pun bisa menuliskannya dengan lancar. Membacanya pun aku tidak ada halangan. Bahkan sampai aksara murda sekalipun. Tapi kini aku seperti menjadi orang lain ketika harus membaca tulisan-tulisan itu. Hari ini, ketika aku tidak mampu lagi membaca hurufku. Aku mencoba untuk menelusuri di internet tentang huruf-huruf jawa. Aku dapat salah satunya di http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script , kemudian dari sini aku mendapatkan http://www.omniglot...